Kamis 25 Jun 2015 16:50 WIB

Dana Aspirasi Berpotensi Munculkan Konflik di Dapil

Rep: C20/ Red: Angga Indrawan
 Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Kolalisi Tolak Dana Aspirasi melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Kolalisi Tolak Dana Aspirasi melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dana aspirasi lolos dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (23/6). Fraksi Nasional Demokrat mengaku kecewa atas hasil keputusan tersebut. 

Anggota Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago menegaskan akan tetap konsisten pada argumen awal untuk menolak dana aspirasi tersebut. Menurut Irma, dana aspirasi ini diprediksi akan banyak dampak negatifnya ketimbang dampak positifnya di daerah pemilihan.

"Bila direalisasikan dana 20 miliar per anggota, akan berpotensi konflik di tataran akar rumput," kata Irma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/6). 

Irma menilai setidaknya akan ada dua konflik kepentingan yang terjadi dalam proses realisasi dana aspirasi. Pertama, akan terjadi tarik menarik kepentingan antar anggota DPR di dapil yang sama.