Kamis 25 Jun 2015 18:41 WIB

Moeldoko: Kebutuhan Perumahan Prajurit Baru Terpenuhi 48 Persen

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memeriksa pasukan satuan Pasukan Khusus TNI saat peresmian Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (9/6).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memeriksa pasukan satuan Pasukan Khusus TNI saat peresmian Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (9/6).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengakui, dalam hal pemenuhan kebutuhan perumahan prajurit, hingga saat ini baru terpenuhi sebanyak 48 persen. 52 persen sisanya masih dalam upaya memenuhi. Untuk itu, Mabes TNI selalu berupaya menciptakan berbagai terobosan dalam kebijakan memperkuat kesejahteraan prajurit, termasuk diantaranya adanya pembentukan Rencana Strategis (Renstra) kesejahteraan prajurit.

''Perumahan prajurit baru terpenuhi 48 persen dari kebutuhan 100 persen. Itu masih kurang 52 persen. Untuk itulah, secara Renstra, Panglima TNI telah menyusun Renstra pembangunan kesejahteraan prajurit,'' ujar Moeldoko usai Kegiatan Penyerahan Bantuan Keramik kepada Perwira Menengah dan PNS gol III di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/6).

Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan sebanyak 52 persen itu, mesti ada proyeksi yang dilakukan pemimpin dalam beberapa tahun mendatang. Selain itu, ada beberapa terobosan kebijakan yang dilakukan Panglima TNI untuk mencarikan solusi atas kesulitan yang dihadapi prajurit.

Moeldoko mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Nasional Indonesia (BNI). Dalam pembicaraan tersebut, kedua bank tersebut siap membantu pembangunan 200 unit rumah untuk prajurit lewat program dana CSR.

Nantinya, Panglima TNI akan berkoordinasi dengan para panglima Kodam dan Pangkotama dalam pembangunan rumah tersebut. "Jadi, panglima tidak perlu ikut mengendalikan langsung, tapi langsung kepada //user//nya,'' kata Moeldoko.

Namun, untuk lokasi pembangunan rumah itu, lanjut Moeldoko, pihaknya masih akan melakukan evaluasi dan penilaian berdasarkan prioritas kebutuhan di suatu daerah tertentu. Kendati begitu, setidaknya tahun ini rumah-rumah itu diharapkan sudah bisa berdiri.

Proses pembangunan itu akan dilakukan oleh prajurit TNI itu sendiri dengan koordinasi dari Pangkotama setempat sesuai dengan jatah rumah yang diberikan. Secara teknis, bantuan dari kedua bank itu adalah berbentuk uang.

''Bentuknya uang. Nanti, beliau-beliau (perwakilan dari bank itu) akan melihat hasilnya ke sasaran. Kalau sudah selesai, mereka akan kami bawa ke tempat itu. Saya harapkan, nantinya bukan hanya 200, ada lagi berikutnya, dan secara bergelombang,'' kata Moeldoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement