REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pengurus Persija Jakarta IGK Manilla menyayangkan sikap Kemenpora yang sudah membekukan PSSI pada April lalu. Menurut dia, dengan membekukan PSSI berarti Kemenpora sudah membakar rumah persepakbolaan Indonesia.
Ia menyatakan banyak pemain yang menganggur karena kompetisi yang dijalankan PSSI tersandera. "Membekukan PSSI berarti sudah membakar rumah persepakbolaan Indonesia," kata IGK Manilla kepada ROL, Kamis (25/6).
Manila mengatakan tindakan Kemenpora akan tepat jika memberantas mafia-mafia sepak bola tanpa membekukan PSSI. Kemenpora, kata dia, bisa memulainya dengan mencari oknum yang merusak sepakb ola itu. Bahkan bisa bekerja sama dengan kepolisian untuk menangkap oknum dengan bukti-bukti yang valid.
"Kalau mau menangkap tikus jangan bakar rumahnya. Tikusnya yang harus ditangkap," kata Manila.
Terkait pembekuan PSSI, Kemenpora hari ini mendatangkan dua saksi faktual dan empat saksi ahli untuk menyampaikan eksepsi legal standing kepengurusan PSSI yang dipimpin La Nyalla Mattalitti di PTUN Jakarta Timur. Menurut Kemenpora legal standing PSSI La Nyalla tidak ada karena Kemenkumham belum mengesahkan PSSI La Nyalla. Bahkan setelah Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, mantan ketua umum PSSI Djohar Arifin belum melaksanakan serah terima jabatan dengan La Nyalla.