REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengalaman puasa bagi Afrizal Sinaro sungguh luar biasa. Ia teringat delapan tahun silam, saat istrinya hamil anak ketiga. “Saat istri saya hamil bulan keenam atau ketujuh bersamaan dengan bulan Ramadhan,” kata Direktur Utama Penerbit Al-Mawardi Prima itu kepada Republika, Kamis (25/6).
Waktu itu Afrizal dan istrinya sepakat, mereka ingin anak ketiga tersebut sejak dalam kandungan sudah kenal agama. “Maka selama bulan Ramadhan itu kami full di Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan. Tidak hanya melaksanakan tarawih dan mendengarkan pengajian, tapi juga menunaikan qiyamullail secara rutin di masjid tersebut,” ujar Afrizal yang juga Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta.
Ternyata, kata Afrizal, dampaknya luar biasa. “Benar kata para ulama, kalau anak sejak dalam kandungan sudah kita kenalkan kepada Allah, sudah kita ajarkan agama, maka anak tersebut akan memiliki kecintaan kepada Allah luar biasa,” ujar Pembina Yayasan Pendidikan Al-Iman itu.
Sejak balita, anak ketiganya itu mudah sekali dididik agama. Hal tersebut terus berlangsung sampai sekarang. “Sejak lahir sampai saat ini kecintaannya kepada agama sangat luar biasa. Tiap kali disuruh melaksanakan ibadah dia langsung mengerjakan, tanpa pernah menolak,” tuturnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Afrizal mengajak kepada setiap orang tua agar memaksimalkan Ramadhan untuk melakukan tarbiyah kepada keluarga, terutama anak. “Doa orang tua untuk anak, khususnya pada bulan Ramadhan, luar biasa. Allah dengarkan dan Allah kabulkan,” paparnya.
Bagi Afrizal, Ramadhan bulan masa-masa perenungan. “Sebelas bulan kita disibukkan oleh urusan dunia. Satu bulan ini saatnya kita melakukan introspeksi diri. Apalagi Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah. Jangan sampai kesempatan baik ini kita sia-siakan,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan kehadiran Ramadhan, Afrizal bersama istrinya dan ketiga anaknya membuat semacam daftar kegiatan setiap hari. Form itu berisi antara lain shalat fardhu, shalat qabliyah, shalat ba’diyah, shalat Dhuha, shalat Tarawih, qiyamullail dan tadarus. “Hal ini sangat penting bagi keluarga kami untuk meningkatkan kulitas Ramadhan kami,” kata Afrizal.
Form itu disiapkan masing-masing satu lembar untuk setiap anggota keluarga. “Setiap malam, daftar kegiatan tersebut kami cek. Kegiatan yang terlaksana, kami beri tanda atau contreng. Kegiatan yang tidak terlaksana, kami evaluasi, apa penyebabnya dan bagaimana memperbaikinya pada hari-hari berikutnya,” tuturnya.
Form kegiatan bersama ayah, ibu dan anak itu, kata Afrizal, sangat penting untuk memberikan keteladanan kepada anak-anak. “Kalau kita ingin anak-anak kita rajin shalat fardhu maupun shalat sunnah maupun membaca Alquran, maka mulailah dengan memberika keteladanan terlebih dahulu. Kalau ayah dan ibu selalu menjaga shalat fardhu yang lima waktu maupun shalat sunnah, dan juga rajin membaca Alquran, insya Allah lebih mudah bagi orang tua untuk mendidik anak-anak agar cinta ibadah kepada Allah,” papar Afrizal Sinaro.