REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Banten yang tergabung dalam Komunitas Soedirman 30 meminta KPK menelusuri pencucian uang yang dilakukan Ratu Atut dan adiknya TB Chaeri Wardana. Hal ini untuk memastikan siapa saja yang menikmati hasil kejahatan keduanya.
Mereka meminta KPK mengusut keterlibatan PLT Gubernur Banten, Rano Karno, dan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dalam sejumlah kasus korupsi.
"Keduanya ini orang dekatnya Atut dan Wawan. Tentu mereka memiliki kedekatan. Rano terima duit milyaran dari Atut, Airin terlibat dalam mega skandal korupsi suaminya" imbuh Anggota Komunitas Soedirman 30, Abdur Rosyid, dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (25/6).
Dalam aksi demonstrasi di depan Gedung KPK, pihaknya mengimbau agar Rano dan Airin kembali diperiksa, karena ada kemungkinan dua orang ini mengetahui berbagai tindak pidana korupsi di Banten. Bahkan, jelasnya, tak menutup kemungkinan keduanya menikmati hasil korupsi dari Atut dan Wawan.
Pihaknya menilai ada banyak kalangan yang menikmati hasil korupsi keduanya. Diantaranya adalah sejumlah anggota DPRD Banten periode 2009 - 2014. Mereka diimbaunya untuk mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri ke aparat. Hal itu merupakan langkah penebusan dosa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Aksi demo Komunitas Soedirman 30 berjalan dengan damai. Ratusan massa dari kalangan mahasiswa menyuarakan tuntutannya dengan tertib. Aparat kepolisian berjaga - jaga di saat mereka beraksi.
Airin beberapa waktu lalu diperiksa aparat kejaksaan. Dia dimintai keterangan sebagai saksi dugaan korupsi puskesmas dan alat kesehatan di wilayah yang dipimpinnya.