REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas akan memiliki Gedung Pusat Thalasemia terbesar di Tanah Air. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (25/6).
Direktur RSUD Banyumas dr Siswanto, dalam laporannya menyebutkan pembangunan Gedung Pusat Thalasemia tersebut akan menghabiskan dana senilai Rp 6,36 miliar.
Dana sebesar itu berasal dari APBD Provisi Jawa Tengah Rp 6 miliar, dan dana dari RSUD Banyumas sebesar Rp 360 juta. ''Pembangunan gedung ini diperkirakan selesai pertengahan Desember 2015,'' katanya.
Dia menyebutkan, gedung Pusat Thalasemia di RSUD Banyumas ini menjadi yang terbesar di Tanah Air, karena kelak gedung tersebut bisa melayani rawat jalan 60 orang penderita thalasemia per hari.
''Selama ini, paling banyak kami hanya bisa melayani 17 pasien per hari karena terbatasnya tempat pelayanan,'' kata dr Siswanto.
Menurutnya, tingginya jumlah pasien Thalasemia yang datang ke RSUD Banyumas, RS tersebut menjadi rujukan para penderita thalasemia baik yang ada di Kabupaten Banyumas, maupun daerag lain yang ada di sekitarnya.
''Dengan keterbatasan itu, kami memberanikan diri menghadap Gubenur dan menyampaikan permohonan anggaran untuk pembangunan Gedung Pusat Thalasemia dan ditindaklanjuti oleh pak Gubenur dengan melihat langsung ke RSUD Banyumas,'' katanya.
Bupati Achmad Husein, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih pada Gubenur atas bantua dana pembangunan Gedung Pusat Thalasemia di RSUD Banyumas.
''Sarana pelayanan bagi penderita Thalasemia di RSUD Banyumas memang perlu ditingkatkan, karena RSUD ini tidak hanya melayani pasien Thalasemia dari Kabupaten Banyumas tetapi juga dari kabupaten di sekitar Banyumas,'' jelasnya.
Gubenur Jateng Ganjar Pranowo mengakui, penderita penyakit yang termasuk kelompok penyakit darah tesrebut, semakin hari semakin banyak. Dia berharap, keberadaan gedung Thalasemia di RSUD Banyumas dapat membantu pasien sehingga makin mudah mendapatkan pelayanan.