REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Korban tewas akibat banjir di negara bagian Gujarat, India terus bertambah. Hujan deras yang menyebabkan banjir besar itu telah menewaskan sedikitnya 81 orang, Jumat (26/6).
Pemerintah khawatir korban masih akan terus bertambah karena rumah-rumah penduduk hancur tersapu bah. Sekitar 9.000 penduduk telah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka berasal dari wilayah paling parah terimbas, yaitu Amreli, Rajkot dan Bhavnagar.
Pejabat Pasukan Respon Bencana Nasional, Ridhi Butt mengatakan wilayah-wilayah tersebut sebelumnya mengalami kekeringan yang parah. Menurutnya, sebagian besar korban tewas karena terbawa arus banjir dan longsor, juga terkubur di rumah yang runtuh.
Lebih dari 1.000 peziarah Hindu terjebak karena hujan di jalur pegunungan menju kuil Hindu Kedarnath dan Badrinath di utara negara bagian Uttrakhand. Press Trust India melaporkan pasukan penyelamatan berupaya membersihkan jalan untuk memulangkan mereka.
Setelah mengalami gelombang panas yang menewaskan lebih dari 8.000 jiwa, kini musim hujan yang ditunggu-tunggu pun merenggut nyawa. Departemen Meteorologi India mengatakan hujan diperkirakan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan.
Hujan mengguyur hampir seluruh wilayah India dengan kelebihan curah hujan 24 persen dari biasanya. Hal ini menyebabkan sebagian besar wilayah barat dan utara, Gujarat dan Assam kebanjiran.