REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Prancis membuka penyelidikan atas dugaan adanya terorisme setelah serangan di sebuah pabrik gas, Jumat (26/6). Insiden tersebut menewaskan satu orang yang terpenggal dan beberapa orang yang terluka.
Seorang pejabat mengatakan, spanduk dengan tulisan Arab ditemukan di dekat tubuh korban.
Dua pejabat Prancis mengatakan, serangan berlangsung pagi hari ketika dua pria dengan menabrakan mobil masuk ke pabrik gas di Saint-Quentin-Fallavier, Prancis tenggara. Mereka memukul tabung gas dan menyebabkan ledakan.
Salah satu penyerang ditangkap. Tidak jelas bagaimana dengan penyerang lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa anti-teror Prancis mengatakan, kasus tersebut diduga dilakukan oleh kelompok teroris dan tengah diselidiki kebenarannya.
Bicara soal terorisme, Prancis terus siaga tinggi setelah serangan pada Januari yang menewaskan 20 orang terjadi di Paris.