Sabtu 27 Jun 2015 07:07 WIB

Umat Hindu di Indonesia Ingin Deepavali Jadi Hari Libur Nasional

Rep: c 23/ Red: Indah Wulandari
perayaan Deepavali
Foto: deesha.org
perayaan Deepavali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komunitas Hindu PP Gema Sadhana menemui Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid agar menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya hari raya Deepavali dijadikan libur nasional.

"Mereka (Gema Sadhana) sebagai umat Hindu, merasa belum memiliki hari raya. Mereka meminta kami untuk menyampaikan aspirasi ini kepada Presiden," jelas Hidayat di Gedung MPR Jakarta, Jumat (26/6).

Peringatan yang dirayakan umat Hindu sedunia itu bakal dilakukan pada 21 November mendatang,

Hidayat menjelaskan, dalam konteks Indonesia, yang merupakan negeri plural, komunitas Hindu tersebut berhak meminta penetapan hari raya. "Tapi, nanti kami sampaikan kepada Presiden. Disetujui atau tidak, itu tergantung Presiden," ucapnya.

Hari raya Deepavali merupakan hari raya umat Hindu di seluruh dunia. Negara-negara seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar telah menetapkan hari itu sebagai libur nasional.

Sebelumnya hari raya Deepavali juga pernah dirayakan di Indonesia, yakni ketika Jokowi masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2013 lalu. Saat itu, Jokowi juga memberikan libur fakultatif untuk mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement