REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Hubungan keluarga pelaku pembunuhan di Ciledug, Muhamad Rizki Silaban dan korban Putri Mariska Sakina memang tak harmonis. Hal tersebut diakui oleh ibu korban, Rahmawati.
"Sehari-hari memang nggak akur, namanya juga saudara," aku Rahmawati di Mapolrestro Kota Tangerang, Sabtu (26/6).
Rahmawati mengatakan, keduanya memang sering terlibat pertikaian. Bahkan, sehari sebelum Rizki menghabisi nyawa Putri, keduanya bertikai.
Rahmawati juga tak mengelak bahwa Rizki belajar ilmu hitam. Setelah belajar ilmu tersebut sejak sebulan belakangam perilaku Rizki mulai berubah.
Meski demikian, Rahmawati memaafkan tindakan keji yang dilakuka Rizki terhadap adiknya itu. Bahkan, Rahmawati berharapan agar Rizki bisa sekolah kembali seperti sedia kala.
Seperti diketahui, Putri Mariska Sakina ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher. Peristiwa berdarah ini terjadi Ahad sore sekitar pukul 15.30.
Putri ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar belakang rumahnya di Kampung Duku Jalan Masjid Al Baido RT 03/05, Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang. Tersangka menggorok leher Putri hingga hampir putus.
Tersangka dijerat pasal 80 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.