REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pasca serangan berdarah di sebuah resor tepi pantai Kota Sousse, wisatawan mulai meninggalkan Tunisia. Serangan pada Jumat (26/6) itu menewaskan 38 wisatawan dan memicu penutupan 80 masjid di Tunisia.
Eksodus terjadi pada Sabtu (27/6) setelah Pemerintah Tunisia menolak klaim serangan itu dilakukan ISIS, demikian dilansir Aljazirah, Sabtu (27/6).
Pemerintah Tunisia hanya menyebut pelaku masih diidentifikasi polisi dan tak memiliki catatan perjalanan ke luar negeri.
Pemerintah negara-negara Afrika bagian utara juga mengecam serangan ini.
Selain 38 wisatawan yang tewas, satu penyerang juga tewas ditembak polisi. 15 orang dari wisatawan yang tewas merupakan warga Inggris, sisanya berasal dari Jerman, Belgia, Irlandia dan Tunisia.
Saksi-saksi di lokasi menyebut penyerang menembaki para turis di area titik buta dimana lokasi kejadian berhadapan dengan laut dan dikelilingi kolam renang.