REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Seifedine Rezgui adalah pria yang disebut-sebut sebagai pelaku penembakan di Hotel Sousse Tunisia. Ia tewas ditembak polisi ketika melakukan aksi pembunuhan massalnya yang menargetkan warga asing pada Jumat (26/6).
Pada Sabtu (27/6), teman-teman Rezgui mengatakan pria 23 tahun itu terlihat berbeda dan menjadi radikal sejak dua tahun lalu. Namun, sebagian besar tidak menyadarinya.
Serangan di hotel ini diklaim oleh ISIS. Mereka merilis foto Rezgui yang menggunakan kaus putih dan tersenyum ke arah kamera. Ia terlihat berpose di samping senjata. ISIS merilis foto Rezgui dengan nama lain, yaitu Abu Yahya AlQuirawani.
"Tentara Khalifah, Abu Yahya AlQuirawani, Semoga Tuhan menerimanya, invasi Sousse in Tunisia," kata pernyataan ISIS di internet.
Menurut pengakuan saksi, Rezgui menggunakan pakaian layaknya turis ketika melakukan teror, celana pendek, kaus dan kalung. Teror penembakan diperkirakan terjadi selama tujuh menit sebelum ia tewas ditembak.
Keluarga Rezgui telah ditangkap polisi untuk dimintai keterangan. Ayahnya mengaku tidak melihat ada yang berbeda dengan anaknya ketika Rezgui pulang ke rumah. Rezgui tinggal kos bersama empat temannya dalam satu kamar di kota Gargabia, Kairouan. Namun, ia pindah empat hari sebelum insiden. Ia dikabarkan pindah ke kota dari Jaafour, 100 mil dari Sousse.
Dikutip Daily Record, Sabtu (27/6), teman lama Rezgui mengatakan ia berubah sejak dua tahun terakhir. Ia sering menghabiskan waktu di mesjid yang tidak dikelola pemerintah. Ia juga dikabarkan sering bepergian ke Tunis untuk bertemu ekstremis.
Pihak keamanan mengatakan Rezgui tidak masuk dalam daftar terduga teroris yang harus diawasi. Ia juga tidak pernah pergi ke luar negeri. "Semua orang berkata ia adalah pria normal, ia shalat seperti yang lainnya, ia berpuasa seperti yang lainnya juga," kata seorang sumber yang menolak disebut nama.