REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mayoritas korban tewas penembakan di Tunisia adalah warga Inggris. Ratu Inggris mengirimkan ucapan belasungkawa atas 30 warganya yang tewas, Senin (29/6).
Dilansir dari BBC keluarga korban masih menunggu kabar dari pihak berwenang terkait insiden ini. Untuk mengidentifikasi korban butuh waktu karena Tunisia memiliki aturan yag ketat.
Pihaknya melibatkan 600 petugas dan staf yang dikirim ke bandara untuk berbicara pada warganya yang kembali berlibur. Sebanyak 16 petugas asal Tunisia juga dikerahkan sebagai penghubung keluarga korban.
Menteri Dalam Negeri Theresa May mengatakan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi korban warga Inggris. Karena banyak diantara mereka yang tidak membawa identitas saat dipidah ke rumah sakit.
Namun dia memastikan akan terus berupaya agar keluarga korban mendapatkan informasi yang benar. Saat ini pemerintah Tunisia telah memperketat keamanan Sousse.