Senin 29 Jun 2015 10:12 WIB

Nur Mahmudi Ajak Kaum Muda Coblos Pilkada Depok

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Foto: Antara
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengajak kaum muda untuk dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember 2015 untuk memberikan hak suaranya.

"Keberadaan partai politik (Parpol), ormas, LSM, OKP, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sangat strategis dalam Pilkada dan diharapkan mampu mengajak kawula muda yang telah memiliki hak suara untuk menjalankan perannya dalam pesta demokrasi," kata Nur Mahmudi di Depok, Senin (29/6).

Dia mengatakan, pilkada merupakan bagian dari implementasi amanah reformasi yang menuntut kita sebagai warga untuk mengambil peranan lebih banyak dan strategis. Pilkada adalah milik kita, di mana kita akan menentukan pilihan kepada siapa untuk menjalankan roda pemerintahan lima tahun yang akan datang.

"Seluruh warga yang memiliki hak pilih dapat meyakinkan diri untuk menjadi penduduk ber-KTP dan memastikan telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT)," katanya.

Dia menyatakan, perlu meniatkan diri untuk mengetahui dengan baik calon-calon yang akan menjadi peserta calon wali kota dan wakil wali kota. Ketahui lebih dalam lagi rekam jejaknya, siapa mereka dan bagaimana perannya. Kemudian ikuti aturan dan prosedurnya agar tidak ada polemik pasca pemilihan.

Sementara itu Kepala Kesbangpol Kota Depok, Taufan Abdul Fatah berharap agar semua elemen dapat saling berinteraksi secara positif dengan semua pihak untuk menjaga dan meningkatkan keamanan serta ketertiban menuju Depok yang lebih maju dan kondusif.

Untuk itu pihaknya telah melakukan beberapa serangkaian acara, seperti sosialisasi di beberapa media, mengadakan pendidikan politik bagi pemilih pemula serta lomba-lomba. Taufan berharap, di dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) ini, elemen yang terlibat memiliki kontribusi terhadap terciptanya suatu kondusivitas yang baik di wilayah Kota Depok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement