Senin 29 Jun 2015 15:47 WIB

Razia Kendaraan Belum Lunas Pajak Digelar Agustus

Membayar Pajak Kendaraan/ilustrasi
Foto: Antara
Membayar Pajak Kendaraan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta akan menggelar razia terhadap kendaraan-kendaraan bermotor yang belum dibayarkan pajaknya pada Agustus 2015.

"Waktu pelaksanaannya belum ditentukan secara rinci. Namun, yang pasti razia tersebut akan kita lakukan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pajak Daerah Dinas Pelayanan Pajak DKI Edi Sumantri di Balai Kota, Jakartausat, Senin (29/6).

Kendati demikian, Edi memperkirakan razia itu akan dilakukan setelah habisnya masa penghapusan denda keterlambatan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang berlaku sejak 25 Juni hingga 25 Agustus 2015.

"Nantinya, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan yang terjaring dalam razia akan disita. Kemudian, pemilik kendaraan akan diminta segera menyelesaikan pembayaran pajaknya ke kantor samsat terdekat," ujar Edi.

Dia menuturkan kendaraan yang terjaring razia tidak akan diberikan surat tilang, melainkan Surat Penagihan Pajak. STNK yang telah ditahan baru dapat diambil kembali jika pemilik sudah memperlihatkan surat bukti pembayaran pajak.

"Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang belum membayarkan pajak kendaraannya agar segera melakukan kewajibannya itu sebelum terjaring dalam razia nanti," ujar Edi.

Sebelumnya Dinas Pelayanan Pajak telah memberlakukan kebijakan penghapusan denda keterlambatan pembayaran PKB dan BBNKB. Kebijakan itu berlaku secara periodik, yakni hanya terhitung mulai 25 Juni hingga 25 Agustus 2015.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement