Senin 29 Jun 2015 17:39 WIB

Puntung Rokok dan Bubuk Berwarna Jadi Penyebab 500 Orang Terbakar

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Kota Taipei, Taiwan
Foto: etftrends.com
Kota Taipei, Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Puntung rokok atau percikannya kemungkinan menjadi penyebab kobaran api yang membakar lebih dari 500 orang di sebuah pesta akhir pekan, Sabtu (27/6). Kobaran api terjadi di sebuah taman air di Taipei ketika bubuk berwarna disemprotkan dari panggung.

"Itu masih belum jelas apa yang terjadi, tapi ada sejumlah orang merokok dan cuaca hangat," kata Kepala Departemen Berita Taipei, Lin Chieh-yu.

Saat itu suhu di sekitar Taipei sebelum pesta mencapai 36 derajat Celsius. Para peneliti pun dikerahkan untuk mengetahui penyebab kobaran api.

Polisi juga mengambil sikap dan merekomendasikan pidana terhadap penyelenggara pesta dan dua teknisi di taman Formosa Fun Coast di pinggiran kota Taipei.

Tiga ton bubuk berwarna yang diketahui terbuat dari pati dibeli oleh penyelenggara dari Tai Won di daerah selatan pulau Yunlin. Salah satu pedagang, Chou Hui-fang mengatakan, bubuk tersebut mudah terbakar. Pembeli juga kerap diberitahu tentang resiko kebakaran tersebut.

"Apakah itu tepung jagung atau terigu, hal semacam ini, tidak peduli sudah berapa lama, apakah itu dalam jumlah yang padat dan jika panas bisa terbakar," kata dia.

Ia mengatakan, perusahaannya yang telah berusia empat tahun sudah dipertanyakan polisi dan petugas kesehatan. Tapi tidak dianggap bersalah.

"Kami tidak tahu apa yang pembeli akan lakukan dengan itu atau berapa banyak mereka akan menggunakan (bubuk). Mungkin persediaan selama satu tahun," katanya.

Perdana Menteri Taiwan, Mao Chi-kuo pada Ahad (28/6) mengumumkan larangan penggunaan bubuk berwarna di acara-acara pribadi. Wiasata air tersebut juga diperintahkan untuk ditutup setelah terjadinya kebakaran.

Penggunaan bubuk berwarna memang tak aneh lagi. Bubuk tersebut sering ditaburkan selama perayaan tahunan Holi di India dan Nepal dalam festival Hindu. Namun bubuk di pesta musik, Sabtu (27/6) dibuat di Taiwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement