REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara yang dilakukan oleh pesepak bola Indonesia untuk menjaga agar dapur tetap mengepul selepas sanksi FIFA. Salah satunya yang dilakukan oleh gelandang Semen Padang, Eka Ramdani.
Dia lebih memilih bisnis jasa eksepisi atau pengiriman barang sebagai sampiangannya. Bisnis ekspedisi itu menjadi opsi yang akan dikerjakannya. Bisnis itu terjadi setelah bergelut di usaha pakaian. Sebelumnya, Eka bekerja sama dengan rekannya, termasuk membuka distro pakaian.
"Ya dengan kondisi seperti ini harus ada kerjaan sampingan. Sekarang memang sedang merintis, seperti paket ekspedisi atau pengiriman barang," kata pemain yang pernah merumput bersama Pelita Bandung Raya itu.
Sebenarnya, menurut pemain kelahiran 31 tahun lalu itu bisnisnya saat ini tidak mendatangkan banyak uang. Tidak seperti profesinya sebagai pemain sepak bola yang mendapatkan pemasukkan melimpah.
Namun usaha tersebut menjadi sangat berguna saat kompetisi Indonesia Super League (ISL) berhenti, dan menyebabkan tidak adanya pemasukkan.
Ramdhani berharapa sanksi yang dijatuhkan oleh federasi sepak bola dunia tidak berlangsung lama, FIFA mencabut sanksi tersebut. Sehingga kompetisi sepak bola di Indonesia kembali berjalan normal dan ada kepastian status kompetisi. Maka prosefesi sebagai pemain sepak bola kembali berguna.
"Kasihan teman-teman yang punya usaha sampingan. Sedangkan klub tidak dana untuk menggaji mereka," keluh Eka.