Iffah Ainur Rochmah Ingin Perbaiki Kualitas Amal Ibadah

Rep: c28/ Red: Agung Sasongko

Senin 29 Jun 2015 20:21 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: REUTERS/MOHAMED AL-SAYAGHI Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Iffah Ainur Rochmah berpuasa di daerah dengan penduduk minoritas Muslim merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Pengalaman ini yang mendorongnya meneruskan perjuangan penegakan syariat.

Menurutnya, negeri ini membutuhkan tegaknya syariat yang tidak hanya membolehkan orang shalat atau berpuasa. Tetapi memberlakukan konstitusi dan kepentingan syariat. “Orang yang minum miras pun perlu menjadi perhatian. Perhatianya dengan membrantas pabrik minuman keras yang perlu di basmi.” Ujar Iffah yang belajar berpuasa pada umur lima tahun (pra sekolah).

Karena itu, Iffah berharap pada Ramadhan ini ada upaya maksimal perjuangan penegakan syariat. “Mari jadikan ramadan tahun ini adalah ramadan terakhir tanpa pemimpin Islam yang tidak menegakan syariat islam.” Harapnya.

Pasalnya, Menurut iffah, kondisi umat saat ini masih memprihatinkan. Seperti umat Islam di Suriah masih teraniaya, di Palestina belum ada solusi, belum lagi Muslim Rohingya. “Karena itu kita harus selalu berdoa agar ramadan tahun depan kita sudah memiliki pemimpin yang menegakan syariat islam.” Katanya.

Pada ramadhan ini pun Iffah memiliki persiapan khusus. “Saat ramadhan pasti memiliki persiapan. kan kita sudah dituntut sejak bulan rajab untuk menyiapkan diri dan memikirkan apa yang akan kita lakukan dibulan ramadan nanti," ujarnya.

“Target secara pribadi yakni ingin memperbaiki kualitas amal, khatam quran tidak hanya satu kali, tarawih dan qiyamul lail bisa penuh satu bulan, lebih sayang keluarga, dan bermuhasabah pada diri," jelasnya.

“Bukan hanya untuk mendapatkan pahala yang sebesar-sebarnya tapi memaksimalkan suasana yang kondusif mendekatkan diri kepada Allah untuk memaksimalkan upaya kita menyadarkan umat agar kembali kepada syariah.”

Seperti biasa, rutinitas Iffah saat Ramadan, dari pagi setelah subuh tadarus dan memperbanyak ibadah-ibadah lainnya. Selain itu, menghidupkan suasan Islami di komplek perumahannya di Bogor, Perum Khoiru Ummah. “Karena di komplek rumah saya banyak anak-anak kecil, kami suaanakan Ramadan ini sebaik mungkin,” jelasnya.

Seperti, Kata Iffah, menjelang buka puasa mengajak anak anak bercerita lalu kami putarkan video Islami. “Kebiasaan ini ditujukan agar mereka terbiasa dengan syariat Islam yang ditanamkan sejak kecil. Kita adalah umat terbaik karena itu kelakuan kita harus menjadi yang terbaik," kata dia.

Terpopuler