REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott mendesak negara-negara di seluruh dunia proaktif dalam upaya melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin (29/6).
Berbicara dalam sebuah kuliah umum tentang keamanan regional di Singapura, Abbott mengatakan kelompok ISIS mampu berlaku lebih kejam selama ada sebagian kecil orang yang terpengaruh pesan kelompok tersebut.
Para pemimpin negara-negara Asia Pasifik, termasuk Abbott dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sebelumnya telah memperingatkan tentang potensi pembentukan kekuatan kawasan baru ISIS di Asia Tenggara dengan cara mengembalikan para milisi rekrutannya.
"Daesh akan berusaha terus memperluas kekuatannya sampai mereka benar-benar ditumbangkan. Itulah logika yang dituntut mereka," kata Abbott, yang menggunakan nama lain untuk menyebut ISIS.
Abbott mengatakan ISIS menggunakan dunia online yang tanpa batas untuk mencuci otak orang-orang muda dan membiasakan mereka untuk membunuh demi kepentingan mereka.
Abbott mengatakan saat ini terdapat sekitar 120 warga Australia yang bergabung dengan kelompok pemberontak di Timur Tengah. Sekitar 160 lainnya berada di dalam negeri untuk tugas perekrutan dan pendanaan mereka.