REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan pembicaraan nuklir Iran akan melewati tenggat waktu yang ditetapkan pada Selasa (30/6). Tapi negosiator sengaja memutuskan untuk tidak menetapkan tanggal baru untuk mengakhiri perbincangan terkait nuklir Iran.
Ia mengatakan kepada sekelompok wartawan, Senin (29/6) pihaknya telah membuat beberapa kemajuan. "Tapi bukan akhir dari proses," katanya.
Menurutnya, dalam pertemuan di Wina, Iran memiliki pertanyaan spesifik tentang bagaimana pencabutan sanksi akan bekerja dan beberapa elemen lainnya. Ia mengatakan, enam negara besar yang disebut P5+1 (AS, Rusia, Cina, Inggris, Prancis, dan Jerman) bernegosiasi dengan Iran.
Fabius mengatakan kesepakatan apapun harus kuat. Jika tidak, beberapa negara di kawasan itu akan mendorong pengembangan nuklir juga.