Selasa 30 Jun 2015 06:47 WIB

Tarif Angkutan Darat Sulsel Naik 15 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Satya Festiani
Tarif angkutan umum berpotensi naik gara-gara harga BBM naik.
Foto: Antara
Tarif angkutan umum berpotensi naik gara-gara harga BBM naik.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Masyarakat Sulawesi Selatan yang akan bermudik menggunakan angkutan darat nampaknya harus menyiapkan kocek lebih banyak. Tarif Organda Sulsel dan penyedia Otobus mempertimbangkan untuk menaikan tarif mereka mencapai 15 persen.

Sekretaris Organda Sulsel Darwis Rahim mengatakan, untuk jasa angkutan umum khususnya bus kemungkinan besar akan naik hingga 15 persen. Namun kenaikan tersebut hanya berlaku untuk angkutan bus eksekutif, karena tarif bus tersebut tidak diatur oleh pemerintah, melainkan masing-masing operator bus tersebut.

"Kenaikan 15 persen itu memang ada, tetapi hanya khusus angkutan yang menerapkan kelas eksekutif. Sedangkan kelas ekonomi tidak naik karena kelas ekonomi itu diatur oleh daerah masing-masing," ujar Darwis, Senin (29/6).

Mengenai penurunan jumlah penumpang akibat perekonomian Indonesia yang tengah lesu, Darwis mengatakan sejauh ini efek tersebut belum terlalu terlihat. Hal ini karena peningkatan penumpang baru akan terpantau dari H-7. Dia juga menyebut sejauh ini penjualan tiket di konter bus masih lancar dan cenderung meningkat memasuki minggu kedua Ramadhan.

Sementara untuk jalur udara, penjualan tiket dan hilir mudik pesawat dipastikan akan meningkat. Humas Angkasa Pura I cabang Bandara Sultan Hasanuddin, Rio Hendarto menyampaikan, dua maskapai penerbangan yaitu Lion Air dan Garuda Indonesia telah mengajukan penambahan pesawat untuk rute Makassar-Yogyakarta dan Makassar-Balikpapan.

Garuda rencananya akan menambah satu unit pesawat. Sementara Lion Air akan menambah hingga tiga unit pesawat.  Penambahan pesawat ini akan mulai berlaku pada tanggal 2 juni hingga 5 Agustus.

"Sejauh ini baru ada dua maskapai penerbangan yang memohon untuk penambahan penerbangan. Kemungkinan masih bisa bertambah," kata Rio.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement