REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Yohana Yembise, memandang pembunuhan Engeline sebagai kasus konspirasi.
"Jadi sesuai dengan pengamatan pertama saya waktu itu di rumahnya Engeline. Kasus itu adalah konspirasi. Ada perencanaan pembunuhan Setelah saya keluar dari rumah itu, karena saya melihat bau rumah itu sudah saja dibiarkan. Berarti bau itu juga termasuk dari konspirasi," katanya kepada wartawan dalam Forum Konsultasi Perencanaan Perogram/Kegiatan Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Tahun 2015 di Bogor, Senin (29/6) malam.
Menurut dia, dugaan konspirasi kasus tersebut lantaran telah ditetapkannya tersangka Agus yang disusul penetapan Margriet. "Ini berarti konspirasi. Saya tidak menyalahkan apakah Agus atau Margriet salah. Namun, ada sesuatu yang tidak beres di situ," ujarnya.
Yohana menuturkan, sebelum pergi dari kediaman Engeline, ia sempat mencium bau tidak sedap. Dia menilai ada kejanggalan ketika Margriet mengatakan kepada media sambil menyerukan keberadaan Engeline.
Yohana mengungkapkan, pada awalnya kasus Engeline tanpa melibatkan P2TP2A sehingga dirinya berinisiatif mendampingi keluarga Engeline menuntaskan kasus tersebut. "Karena itu, saya mengantar mereka, bersama-sama saya bertemu kapolres, kapolsek untuk bekerja sama."
Akhirnya, dia melanjutkan, tiga hari kemudian kasus itu terungkap. Sebelumnya, polisi mengeledah dan menggunakan anjing pelacak, tapi tidak tercium bau apa pun. Bahkan, Margariet menyebut tidak ada visum yang mengatakan ada kekerasan dalam rumah tangga.
"Saat ini saya bersyukur karena kasus Engeline terungkap," kata Yohana.