Selasa 30 Jun 2015 11:58 WIB

Warga Pekanbaru Keluhkan Asap

Kebakaran lahan penyebab kabut asap di Pekanbaru
Kebakaran lahan penyebab kabut asap di Pekanbaru

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Polusi asap akibat kebakaran lahan dan hutan menyelimuti Kota Pekanbaru dan mulai mengganggu aktivitas warga, khususnya umat Muslim yang menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Berdasarkan pantuan, pada Selasa (30/6), asap mulai terasa sejak dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dan makin tebal saat pagi.

Kondisi asap terlihat jelas di sekitar Kecamatan Senapelan, Rumbai, Tampan, dan Pekanbaru Kota. Jarak pandang di Jalan Tuanku Tambusai di pusat kota hanya sekitar 200 meter karena pekatnya asap.

Beberapa warga yang menggunakan kendaraan roda dua dan pejalan kaki terlihat menutupi saluran pernafasan dengan masker karena asap membuat tenggorokan kering hingga iritasi pada mata.

"Asap terasa sejak malam, dan makin parah di pagi hari. Saya sampai harus mengarahkan kipas angin ke luar jendela karena asap terasa masuk sampai ke dalam rumah," kata seorang warga, Oki Sulistyo (26).

Hal senada juga diutarakan oleh Riana Handayani (32), seorang warga yang kebetulan menderita asma, bahwa asap yang terasa hingga ke dalam rumah membuatnya terpaksa menggunakan masker. Akibatnya, ia mengaku kesulitan untuk tidur karena sesak nafas.

"Bahkan, asap juga terasa sampai ke dapur ketika saya menyiapkan makan sahur. Tega sekali orang yang sengaja membakar lahan di saat puasa seperti ini," katanya.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, Amral Fery, menyatakan alat indeks standar pencemar udara (ISPU) di sejumlah daerah sudah menunjukan kualitas udara menurun akibat polusi asap.

Secara rata-rata kualitas udara berdasarkan pantauan ISPU di enam kabupaten/kota di Riau menunjukan status udara sedang hingga tidak sehat.

"Pemantauan ISPU di daerah Rumbai, Pekanbaru, menunjukkan angka 104 yang artinya udara tidak sehat. Kalau kondisi ini terus berlangsung selama 2-3 hari ke depan, maka kepala daerah harus segera mengambil kebijakan misalkan dengan melakukan evakuasi bagi warga yang rawan terkena penyakit akibat asap," katanya

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement