REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menuduh Filipina menyebarkan informasi keliru terkait sengketa di Laut Cina Selatan.
Hal itu berawal ketika Filipina membuat film dokumenter yang mendokumentasikan soal hak-hak maritim, yang juga berkaitan dengan ketegangan di Laut Cina Selatan.
Film itu diterbitkan Filipina pada 12 Juni lalu. Cina menilai film tersebut adalah tipuan dan mengilusi para penontonnya dengan tujuan mendapatkan simpati atau dukungan, baik oleh rakyatnya, maupun negara lain.
"Filipina berupaya untuk menyesatkan dan menipu, memperoleh simpati dengan menciptakan ilusi pada para korban (penonton)," kata pejabat Kenterian Luar Negeri Cina Hua Chunyin, seperti dilansir Reuters Senin (29/6). Selain itu, lanjutnya, film tersebut dibuat untuk menghasut kedua negara itu sendiri.
Seperti diketahui, Cina semakin tegas untuk menguasai sumber daya energi bawah laut yang ada di Laut Cina selatan. Untuk mengantisipasi tindakan Cina, pemerintah Filipina akhirnya mengadakan latihan militer bersama dengan pasukan Jepang.
Sebelumnya, Cina juga telah dikecam karna klaim sepihak atas daerah di Laut Cina Selatan. Protes itu lahir karena Cina diduga akan membangun fasilitas militer di daerah sengketa tersebut.