REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak ingin menghilangkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jakarta. Ia hanya ingin PKL dapat tertata rapih di tempat relokasi.
"Kita itu bukan mau menghilangkan PKL, konsep kami bagaimana PKL ini ditata karena PKL ini tulang punggung ekonomi rakyat," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/6).
Ahok melanjutkan selama ini banyak PKL yang menderita karena merugi. Para PKL banyak yang dimintakan uang sewa dengan harga yang melangit.
"Dia sekarang justru bisa bayar ke preman sampai Rp 20-60 ribu. Nah kami ingin supaya pedagang ini bisa untung. Makanya salah satu contoh adalah Lenggang Jakarta yang kita latih," jelasnya.
Sementara itu PKL di pasar Bendungan Hilir memang belum terkena gusuran. Ahok mengatakan akan membangun pasar untuk para PKL agar mendapatkan tempat yang layak.
"Makanya Benhil karena sudah tradisi kita mau bangun pasarnya," ujarnya.
Ahok melanjutkan akan terus menyiapkan tempat usaha untuk para PKL. Ia pun mengaku kecewa dengan dinas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebab pembelian tanah belum juga dilakukan dengan baik.
Untuk penempatan relokasi nantinya PKL hanya dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 2 ribu.