Selasa 30 Jun 2015 18:32 WIB

Serangan Bom Tewaskan Seorang Petinggi Mesir

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Bom mobil yang menewaskan jaksa terkemuka Mesir, Hisham Barakat, Senin (29/6).
Foto: reuters
Bom mobil yang menewaskan jaksa terkemuka Mesir, Hisham Barakat, Senin (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang jaksa tinggi Mesir, Hisham Barakat tewas dalam sebuah serangan bom mobil pada Senin (29/6). Belum ada klaim siapa yang bertanggung jawab atas serangan.

Sumber keamanan mengatakan, bom terletak di sebuah mobil yang diparkir. Bom kemudian diledakan dengan remote control ketika rombongan kendaraan Barakat melintas.

Sebelumnya, sebuah mobil juga menyerang iring-iringan Barakat yang baru saja pergi meninggalkan rumahnya. Barakat adalah pejabat dengan jabatan paling tinggi yang tewas di tangan militan sejak Presiden Mohamed Mursi digulingkan pada 2013.

Media pemerintah mengonfirmasi kematian pria 64 tahun tersebut. Ia meninggal di rumah sakit distrik perumahan Heliopolis, Al Nozha setelah melakukan operasi beberapa jam sebelumnya.

Menteri Kesehatan Mesir Adel Adawi mengatakan, penyebab kematian Barakat adalah luka di perut dan paru-paru. Ia juga mengalami pendarahan dalam. Barakat akan dimakamkan secara militer.

Kantor berita Mesir, MENA mengatakan, ledakan bom juga melukai sedikitnya sembilan orang, termasuk polisi dan warga sipil. Bom menyebabkan, asap hitam besar dan tebal membumbung tinggi di antara deretan gedung apartemen dan militer.

Jendela kaca gedung dan mobil di sekitarnya hancur. Jalanan dipenuhi puing-puing. "Rasanya seperti apartemen diangkat dan dijatuhkan kembali ke tanah," kata seorang saksi mata, Khaled Youssef.

Kematian Barakat membawa duka bagi pemerintahan. Kantor Presiden Abdul Fattah el Sisi menyatakan, bela sungkawa dan membatalkan perayaan peringatan tergulingnya Mursi yang direncanakan pada Selasa (30/6).

Pemerintah Mesir menyatakan tanggal 30 Juni sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati protes 2013. "Serangan jahat ini tidak akan menghalangi negara untuk melanjutkan jalannya pembangunan, penerapan hak dan mewujudkan harapan juga aspirasi rakyat Mesir," kata kantor Presiden dalam pernyataan, dikutip MENA.

Seorang juru bicara kepresidenan mengatakan kementerian dalam negeri akan meningkatkan keamanan pasca insiden, terutama di instalasi vital. Awal tahun ini, tempat kerja Barakat juga menjadi sasaran serangan. Bom meledak di dekat Pengadilan Tinggi di pusat kota Kairo dan menewaskan dua orang.

Pejabat tinggi seperti hakim dan jaksa sering menjadi target serangan pasca Mursi terguling. Bulan lalu, militan juga membunuh tiga hakim di kota Al Arish, Sinai.

Sinai sering kali menjadi medan perang antara militan dan pasukan pemerintah Mesir hingga menewaskan ratusan polisi dan tentara. Setidaknya dua orang tewas dan 12 orang terluka dalam serangan pada Senin di Sinai Utara.

Serangan pada praktisi hukum sering dilakukan oleh penetang pemerintahan Sisi. Mereka marah dengan hukuman yang dijatuhkan pada anggota pendukung Mursi, Ikhwanul Muslimin, termasuk pada penjatuhan hukuman mati terhadap Mursi.

Bulan lalu, kelompok terafiliasi ISIS mendesak pengikutnya untuk menyerang hakim Mesir dan membuat gerakan pemberontakan baru. Ledakan yang menewaskan Barakat ini menunjukan adanya resiko pada kepemimpinan Mesir seperti yang terjadi pada 1980-1990an.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement