Selasa 30 Jun 2015 21:28 WIB

Penuhi Gas Domestik, Pertamina Gandeng KKKS Muara Bakau

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Djibril Muhammad
PT Pertamina.
Foto: Antara
PT Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) dsn Eni Muara Bakau bersama dengan mitra kerja lainnya seperti Gas De France Suez dan Saka Energi telah menandatangani perjanjian jual beli (PJB) LNG dengan volume 1,4 juta ton per tahun selama tujuh tahun.

Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani mengatakan gas bersumber dari proyek pengembangan lapangan gas jangkrik yang akan mulai diproduksi pada 2017 mendatang.

"Pertamina tidak hanya beli LNG porsi DMO (Domestic Market Obligation), tapi juga beli volume di luar DMO," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (30/6).

Yenni menambahkan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan gas dalam mendukung pengembangan proyek-proyek kilang BBM, industri di Sumatera bagian utara dan Jawa Barat, selain untuk kebutuhan kelistrikan di Jawa Barat.

Pembelian volume LNG di luar DMO, lanjut dia, dilakukan untuk mendukung pengembangan proyek hulu dari lapangan Jangkrik dan North East Jangkrik di Kalimantan Timur demi penuhi kebutuhan gas nasional.

Ia menegaskan, dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli ini, poyek Jangrkrik dan North East Jangkrik bisa segera dimulai.

Selain itu, Pertamina juga menandatangani PJB LNG untuk kargo pertama hasil produksi dari PT. Donggi Senoro (DSLNG). Yenni menilai, pembelian kargo tersebut sangat penting mengingat kargo pertama yang diproduksi dari DSLNG itu merupakan karho utama yang dijual untuk kawasan domestik.

"Kargo ini akan dikirimkan kw terminal regasifikasi Arun untuk kawasan industri di sumatera bagian utara," sambungnya.

Ia menerangkan, rangkaian penandatangan yang dilakukan, menunjukan komitmen kuat Pertamina untuk memenuhi permintaan gas domestik. Langkah ini, ia katakan juga sebagai dukungan nyata Pertamina kepada pengembangan proyek-proyek minyak dan gas bumi di Indonesia, dan program konversi BBM ke gas dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.

Yenni menambahkan, komitmen pasokan LNG ini akan menambah volume komitmen pasokan LNG Pertamina, yang sebelumnya telah mendapatkan komitmen sebanyak 1,52 MTPA dari Cheniere melalui Corpus Christi Project yang akan dimulai pada 2019 dan 1 MTPA dari Afrika yang akan dimulai 2020.

"Seluruh pasokan LNG akan digunakan untuk memenuhi permintaan gas domestik yang meningkat tiap tahunnya," lanjut Yenni.

Ia menjelaskan, Pertamina siap untuk menjalankan sejumlah peran penting terutama dalam pengadaan LNG dan perkembangan kebutuhan infrastuktur seperti LNG regasifikasi dan penerimaan fasilitas  seperti pipa gas," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement