REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna membantah penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 adalah umur pesawat yang sudah tua. Menurutnya, meskipun sudah tua, pesawat tersebut layak untuk terbang karena pemeliharaan rutin.
“Kita kan pemeliharaannya rutin. Buktinya pesawat ini bisa terbang dari Halim ke Pekanbaru, ke Dumai, ke sini, Soewondo, Dari Soewondo ke Tanjung Pinang lah terjadi trouble,”ujarnya saat dihubungi oleh ROL, Selasa malam (30/6).
Agus menjelaskan, penyebab jatuhnya pesawat sampai sekarang masih belum dipastikan dan masih terus diinvestigasi. Pesawat tersebut jatuh, lanjut Agus, sesaat setelah penerbang mengabarkan akan kembali ke Pangkalan Udara Soewondo. Padahal pesawat tersebut baru saja lepas landas dari Pangkalan Udara.
“Untuk sementara yang pasti ada trouble lah karena penerbangnya minta kembali ke pangkalan, pasti ada sesuatu. Kan baru take off. Nah pada saat kembali itu lah terjadi musibah,”imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan bahwa usia pesawat Hercules sudah tua, yaitu sudah lebih dari 50 tahun. “Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun. Tapi ini mau diretrofit. Semua memang kita punya 20 Hercules. Tahun 1960 itu awal-awal (beli) Hercules,”ujar Wapres pada Selasa (30/6) di Jakarta.
Pesawat Hercules C-130 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kawasan Simalingkar, Medan, sesaat setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo pada Selasa (30/6) siang. Pesawat tersebut membawa 101 penumpang yang terdiri dari anggota militer TNI AU, TNI AD dan keluarga militer. Sampai malam ini korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 71 jiwa.