Rabu 01 Jul 2015 12:32 WIB

Baznas Ajak 300 Anak Yatim Naik Kapal Perang

Rep: c07/ Red: Ani Nursalikah
Jambore Yatim Baznas
Foto: Republika/Dian Fath
Jambore Yatim Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti beberapa Ramadhan sebelumnya, tahun ini Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengadakan serangkaian acara untuk mengisi bulan yang penuh rahmat ini.

Salah satu acara yang diselenggarakan adalah Jambore Anak Yatim dan Orphanship yang merupakan pesantren kilat bagi anak yatim dan dhuafa. Berbeda dengan konsep pesantren kilat kebanyakan, Jambore BAZNAS ini diadakan di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 yang merupakan salah satu kapal terbaik yang dimiliki Indonesia.

Acara pesantren kilat ini dimulai sejak 28 Juni hingga 2 Juli. Para peserta diberi kesempatan merasakan sensasi menaiki kapal perang sehari semalam. Pada Rabu (1/7) peserta akan diajak berkeliling kapal dan berinteraksi dengan personel TNI yang bertugas.

Tahun ini adalah tahun keempat BAZNAS bekerja sama dengan TNI AL untuk mengadakan kegiatan Orphanship. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI AL terhadap anak-anak bangsa yang kurang beruntung.

Sebelum berlayar menggunakan Kapal Perang, selama tiga hari para peserta akan mendapatkan pendidikan agama di Kompleks Yatim Islamic Boarding School "Ahbaabullah Center".

Ketua Bidang Program BAZNAS Laksamana Muda Husein Ibrahim berharap agar para peserta Jambore bisa mengenal lebih dekat dengan kehidupan laut Indonesia dan bisa secara langsung melihat kedisiplinan para prajurit TNI AL saat berada di atas kapal.

"TNI AL berbeda dengan prajurit lainnya saat mengelola manajemen di atas laut. Di mana adanya aturan disiplin dan tanggung jawab yang ketat," kata Husein di atas KRI Banda Aceh 593, Rabu (1/7).

Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan bisa mengaplikasikan disiplin serta tanggung jawab para prajurit dalam kehidupan sehari-hari dan menularkan kepada lingkungannya.

Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin mengatakan dengan adanya Jambore untuk anak yatim ini diharapkan para peserta bisa memiliki pribadi akhlak yang baik dengan motivasi yang diberikan.

Didin berkata, Jambore anak yatim ini sebagai salah satu tempat penguatan mental, kemandirian, kepercayaan diri pembentukan karakter anak muda sebagai Muslim yang baik dan memiliki masa depan.

"Jangan sampai anak yatim merasa tidak punya harapan masa depan karena ketiadaan orang tua," ujar Didin.

Acara Jambore ini merupakan salah satu dari rangkaian kegitan sosialisai edukasi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement