Rabu 01 Jul 2015 16:08 WIB

Keuntungan Tadarus Berjamaah

Rep: c 93/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah anak didik lapas (Andikpas) anak Tangerang saat bertadarus di mushola Lapas dalam mengisi kegiatan Ramadan 1435H di Lapas, Tangerang, Banten, Selasa (01/07). Beragam kegiatan islami di laksanakan di Lapas anak tersebut untuk memperkuat keteguhan i
Foto: Antara
Sejumlah anak didik lapas (Andikpas) anak Tangerang saat bertadarus di mushola Lapas dalam mengisi kegiatan Ramadan 1435H di Lapas, Tangerang, Banten, Selasa (01/07). Beragam kegiatan islami di laksanakan di Lapas anak tersebut untuk memperkuat keteguhan i

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membaca Alquran secara bersama-sama atau tadarus berjamaah sangat dianjurkan.

“Tak hanya itu, rahmat dan ketenangan juga akan diturunkan Allah kepada majelis tersebut. Bahkan, di hari akhir mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang akan mendapatkan tempat di sisi Allah SWT,” ujar pakar Alquran UIN Syarif Hidayatullah Mukhlis Hanafi, Rabu (1/7).

Salah satu keutamaan yang akan diterima adalah mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Sesuai janji Rasul dalam suatu hadist yang menyatakan, barangsiapa membaca satu huruf dari Alquran, maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan.

 

“Selain itu, Alquran yang dibaca itu akan mendatangkan syafaat. Bukan hanya saat di alam kubur atau pun di akhirat, tetapi juga di dunia,”kata dia kepada Republika, Rabu (1/7).

 

Mukhlis melanjutkan, dengan membaca Alquran juga kita bisa menjadi sebaik-baiknya manusia. Sebab, tidak ada manusia yang lebih baik daripada orang yang mau belajar dan mengajarkan Alquran.

 

Meski begitu, dalam membaca Alquran, majelis harus memerhatikan makhrojil huruf serta Tazwidnya yang harus dibaca dengan tepat dan benar. Menurutnya, membaca dengan secepat apapun tidak ada masalah selama makhrojil huruf serta tajwidnya dibaca dengan benar.

 

“Para hafiz, para ulama itu kan kalau baca cepat sekali. Tetapi mereka tetap tidak merubah makhroj serta panjang-pendeknya dibaca dengan sangat tepat. Bayangkan saja sehari ada yang khatam sekali, khatam dua kali bahkan lebih. Gimana bisa kalau bacanya nggak cepat,” tambah dia.

 

Intinya, setiap Alquran harus memperhatikan kaidah-kaidah bacaan serta hak-hak huruf terpenuhi. Sehingga, bacaan tidak akan mengubah makna dari ayat tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement