REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, ia bersedia keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
Komentar Obama datang tak lama setelah diplomat mengumumkan pembicaraan akan diperpanjang melampaui tenggat waktu. Tenggat waktu negosiasi ini dijadwalkan Selasa (30/6).
"Saya akan keluar dari negosiasi jika pada kenyataannya itu adalah kesepakatan yang buruk," kata dia, Rabu (1/7).
Ia mengaku masih belum jelas apakah Iran dapat memenuhi komitmen yang dibuat dalam kesepakatan awal di Lausanne, Swiss pada April lalu. "Jika mereka tidak bisa, itu akan menjadi masalah," tambahnya.
Negosiasi diperpanjang selama sepekan ke depan. Departemen Luar Negeri mengumumkan tambahan waktu pembicaraan hanya beberapa jam sebelum berakhirnya tenggat waktu negosiasi. Perpanjangan waktu ini juga tak jauh dari nuansa politik di Gedung Putih dan Kongres.
Sementara itu, Iran memperingatkan tentang konsekuensi seandainya Barat gagal melakukan tawar-menawar dalam perundingan.
Kantor berita resmi IRNA melaporkan Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan negaranya akan mengintensifkan kegiatan nuklirnya jika mendeteksi pelanggaran dari negara-negara terkait dalam negosiasi kesepakatan.