REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Batalyon Komando 426 Paskhas Pulanggeni TNI AU, Letkol Psk Solihin, mengaku terkejut saat pertama kali menerima kabar bahwa anggotanya gugur dalam kecelakaan pesawat Hercules A-1310 di wilayah Padang Bulan, Kota Medan, Sumatra Utara.
"Kami kehilangan prajurit terbaik, sempat terkejut saat awalnya mendapat informasi ini saya kira bukan kecelakaan fatal, tapi ternyata kecelakaan yang sangat fatal," katanya di Markas Paskhas Pekanbaru, Rabu (1/7).
Solihin pun mengaku masih sangat mengingat saat terakhir berkumpul dengan anggota-anggotanya, sebelum mereka naik ke pesawat naas itu. Ia menceritakan, saat itu salah seoang prajurit senior yang juga menjadi komandan regu kelompok Tanjung Pinang, Sertu Irianto Sili, sempat menyampaikan curahan hatinya.
"Saat itu sempat mengatakan bahwa mereka bakal tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga," ujarnya.
Solihin mengaku sempat heran, sebab Sertu Irianto selama ini dikenal di tengah rekan-rekannya sebagai seorang prajurit yang tegar dalam bertugas, selain mempunyai kemampuan tinggi dalam strategi perang gerilya, ilmu medan, kompas, peta, hingga ilmu agama.
"Saya secara spontan berkata bahwa mereka adalah prajurit terbaik saya, jadi lakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Saya paham mereka tidak akan bisa Lebaran, tapi prajurit tidak bisa menolak tugas," katanya.
Danyon menjelaskan 20 orang anggotanya berangkat dari Lanud Roesmin Nurjadi untuk menjalankan tugas Satuan Radar 213. Kemudian 10 orang selamat karena sudah lebih dulu turun di Kota Dumai dan bertugas di sana. Sementara 10 lainnya menjadi korban insiden tersebut.
Solihin menambahkan, ia juga mendapat laporan dari sejumlah anggota lainnya bahwa sebelum anggota Paskhas tujuan Tanjung Pinang berangkat, mereka menitipkan anggota keluarganya karena akan pergi jauh.
"Kawan-kawannya awalnya berpikir pergi jauh itu ya ke Tanjung Pinang. Tapi ternyata kenyataannya lain," ucapnya.
Nama-nama korban dari anggota Paskhas yang meninggal dunia, antara lain, Sertu Irianto Sili, Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Dani Setyo Wahyudi, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, Pratu Ardianto Wibowo.