REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan lahan untuk pembangunan rumah susun (rusun) atlet dalam penyelenggaraan Asian Games pada 2018 mendatang bermasalah.
"Saya tidak mau DKI terima dari DP3KK (Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran) itu lahannya masih bermasalah atau masih ada kerjasama dengan pihak lain," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/7).
Adapun pembangunan rusun nantinya akan dibangun secepatnya mengingat penyelenggaraan Asian Games semakin dekat. Akan tetapi, Heru mengaku lahan di Kemayoran masih bermasalah.
Untuk pembangunan rusun atlet sendiri Pemprov mempercayakan sepenuhnya kepada BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (JakPro). Heru mengatakan apabila JakPro sudah membangun, ia ingin lahan tersebut tidak akan menjadi masalah.
"Jadi nanti kalau JakPro lakukan investasi disana untuk wisma atlet. Tapi tanahnya bermasalah saya yang dibilang tidak bisa kontrol pemberian uang ke JakPro, saya enggak mau," ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara ini.
Ia melanjutkan apabila DP3KK ragu dalam pemberian lahan, sebaiknya tidak usah diberikan kepada Pemprov DKI. Sebab ke depan akan lebih menyulitkan Pemprov DKI.
"Kalau DP3KK ragu-ragu ya tidak usah kasih, ngapain nyusahin saya kalau masih ada permasalahan dengan pihak ketiga masa mau diberikan ke kita," ujar Heru.
Seperti diketahui, Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sedangkan sisanya akan digelar di Palembang.