REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Menteri Dalam Negeri Kuwait Sheikh Mohammad Al-Khaled Al-Sabah menyatakan berperang dengan militan, Selasa (30/6).
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman masjid syiah di Kuwait City yang menewaskan 27 jamaah.
"Kami dalam keadaan perang. Ini perang yang telah kami nyatakan, dan kami tidak akan mencoba peruntungan dengan mereka," ujar Sabah kepada parlemen, dikutip dari Middle East Online.
Kuwait meningkatkan keamanan usai serangan tersebut. Pejabat Kuwait mengatakan pengeboman itu bertujuan memicu kerusuhan sektarian di negara yang mayoritas Sunni itu.
Sebanyak lima orang diduga terlibat dalam peledakan masjid itu. Kelimanya mengaku menerima kiriman uang dari luar negeri untuk melakukan serangan rumah ibadah.
Kuwait telah menahan sopir kendaraan yang mengantar pelaku warga Saudi Fahd Suliman Abdul-Muhsen al-Qabaa, pemilik kendaraan dan pemilik rumah dimnaa sopir bersembunyi.