REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA BARAT -- Laporan audit umum yang dilakukan Departemen Kesehatan Australia Barat menunjukkan residu pestisida yang tertinggal didalam produk pangan segar asal Australia Barat melampau batas aman. Tingkat kandungan residu pestisida itu juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.
Dua dari 3 kali program pengujian makanan yang dilakukan Departemen Kesehatan menunjukan 11 persen produk makanan segar yang diproduksi di Australia Barat mengandung tingkat residu pestisida yang melampaui batas standar aman.
Departemen Kesehatan melakukan tes kandungan residu pestisida ini terhadap produk daging lokal, ikan, buah, sayuran dan gandum setiap dua tahun sekali.
Program yang dilakukan dengan menggunakan sampel atau contoh makanan dari berbagai daerah di Australia Barat ini mendapati hanya kurang dari 1 persen saja yang mengandung residu pestisida dengan tingkat yang dapat diterima.
Departemen kesehatan mengatakan lembaganya berhasil mendapatkan data kandungan residu pestisida yang lebih tinggi. Caranya dengan menggunakan sampel dari produk yang lebih besar kemungkinannya terekspose oleh meningkatnya penggunaan pestisida, ketimbang dengan sampe yang digunakan dalam program monitoring nasional.
Namun dalam laporannya, auditor umum, Colin Murphy mengatakan Departemen Kesehatan Australia Barat tidak secara tepat menindaklanjuti insiden ini untuk lebih memahami dan menangani penyebab dari masalah ini.
"Proses perizinan dan inspeksi perlu lebih diperkuat untuk beberapa lisensi dengan kategori berisiko tinggi," kata laporan itu baru-baru ini.
"Hasil dari program monitoring dan pemeriksaan harus ditindaklanjuti dengan lebih baik, untuk bisa memastikan tindakan yang lebih tepat sudah dilakukan dan lembaga juga dapat menyusun rencana dan mengkoordinasikan pengawasan dan kegiatan pemantauan dengan lebih baik untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sedikit,"
Ketika sampel yang mereka terima diketahui melebihi batas residu pestisida yang bisa diterima, Departemen Kesehatan akan menginformasikan dari mana sampel itu berasal dan kemudian akan menindaklanjuti masalah ini dengan petani atau produsennya.
Namun menurut Murphy tidak ada analisis formal lainnya maupun pelaporan dari hasil tes makanan ini, selain itu kalangan industri juga tidak diberikan masukan dan hasil dari tes ini tidak digunakan untuk program lain yang lebih memenuhi persyaratan.
Murphy juga mengkritik Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian dan Pangan yang jarang melakukan pengawasan terhadap para pemegang izin menyimpan pestisida untuk memeriksa apakah pestisida mereka telah dikelola dengan baik.
Dia merekomendasikan Departmen Kesehatan harus memastikan semua hasil dari program pengawasan pangan mereka secara tepat dilaksanakan oleh pemerintah lokal pada akhir tahun ini.
Dia juga menyarankan agar Komite Penasehat Pestisida memformalkan proses ini untuk memastikan informasi mengenai pengumpulan sampel semacam ini bisa dikoordinasikan dan hasilnya bisa digunakan oleh kedua lembaga ini.
Kedua departemen mengatakan mereka menyambut baik temuan dari laporan ini.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement