Rabu 01 Jul 2015 18:56 WIB

Polisi Gabung ISIS, Ini Penjelasan Kapolri Badrodin

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti menjawab pertanyaan Wartawan usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Panitia Kerja (panja) Perppu KPK di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).(Republika/Agung S
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti menjawab pertanyaan Wartawan usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Panitia Kerja (panja) Perppu KPK di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).(Republika/Agung S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tidak mau gegabah terkait anggota Polres Batanghari, Jambi, Brigadir Syahputra yang bergabung dengan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Badrodin akan mengecek informasi tentang Syahputra yang dikabarkan meninggal dalam baku tembak di Suriah tersebut.

"Tapi itu kan baru informasi, tentu akan cek kepastiannya," ujarnya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/7).

Badrodin menjelaskan, Syahputra sudah keluar dari kepolisian sejak Februari lalu. Syahputra juga berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke Medan, Sumatra Utara. Sebab, rumah orang tuanya berada di Medan.

Namun, setelah dikroscek ke rumah orang tuanya di Medan, Syahputra ternyata pergi ke Malaysia. "Istrinya diceraikan, harta dihibahkan ke anaknya," kata Badrodin.

Badrodin mengakui informasi terakhir yang didapatkan bahwa Syahputra sudah bergabung dengan ISIS di Suriah dan meninggal. Badrodin menampik jika polisi mengiming-imingi uang kepada Syahputra agar tidak keluar dari kepolisian. "Gak ada itu," lanjut Badrodin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement