REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Panglima Komando Operasi (Pangkoops) II TNI AU Marsekal Muda Barhim menjenguk keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 dengan nomor register A-1310 yang ada di Malang, Rabu (1/7) malam.
Salah satu keluarga korban yang dikunjungi adalah istri Kapten Sandy Permana (pilot Hercules), Fitria Hapsari, dan korban lainnya, yakni keluarga Serma Bambang Hermanto yang tinggal di kompleks perumahan TNI AU.
Ketika berkunjung ke rumah Serma Bambang Hermanto, Pangkoops ditemui istri korban, Qurani Nurani Dami Nilam Sari. "Kami keluarga besar Ardhya Garini (Persatuan Istri TNI Angkatan Udara) turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian seluruh korban Hercules yang mengalami kecelakaan di Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6). Semoga amal Kapten Sandy dalam menjalankan tugas negara dapat mengantarkan beliau ke tempat terbaik di sisi Allah Swt," kata Ketua Ardhya Garini Daerah II, Nuraini.
Sementara itu, istri Kapten Sandy, Fitria menyampaikan keinginannya untuk mutasi ke Semarang dan menjalankan profesinya sebagai dokter di kota itu. Atas permintaan itu, Ketua Ardhya Garini, Nuraini langsung menanggapinya. "Kami akan bantu secara maksimal memenuhi keinginan dokter Firia untuk segera mutasi ke Semarang," ujarnya.
Sementara itu lima liang lahat sudah digali di pemakaman Marga Baka komplek Abd Saleh Malang. Ada sepuluh jenazah yang akan dibawa ke Lanud Abd Saleh dari Medan, untuk dimakamkan pada Rabu (1/6) malam maupun yang akan diantar ke daerah masing-masing korban.
Kepala Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Letkol Sutrisno mengatakan total jenazah yang akan dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh sebanyak 10 jenazah dari Medan. Enam jenazah yang akan dimakamkan di Malang dan empat lainnya diantar ke daerah asal masing-masing.
Dari enam jenazah yang dimakamkan di Malang, satu jenazah di antaranya akan dimakamkan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Suropati Kota Malang, yakni atas nama Peltu Yaya Qomari. Dari 10 jenazah yang dibawa ke Malang, ada satu jenazah yang merupakan anggota Paskhas dari Batalyon 462 Paskhas Pekanbaru, yakni atas nama Sertu Irianto Sili.
"Dia berasal dari Biak, namun jenazahnya juga dibawa ke Abdulrachman Saleh dulu, baru nanti akan diterbangkan ke Biak," katanya.