REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Enam partai politik yang tergabung dalam Koalisi Majapahit akan mengandalkan mesin politik menghadapi Pemilihan Kepala Daerah pada Desember 2015.
Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit A.H. Thony, di Surabaya, Rabu (1/7), mengatakan enam partai masing-masing Partai Gerindra, PKB, Demokrat, Golkar, Golkar, PKS dan PAN memiliki struktur kepengurusan di tingkat anak cabang (PAC) di 31 kecamatan.
"Apabila disatukan dipastikan akan menjadi mesin politik yang bisa menandingi popularitas pasangan calon petahan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Kekuatan itu menurutnya bisa lebih besar, jika ditambah kekuatan anggota dewan di fraksi-fraksi di dewan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, anggota fraksi tiap-tiap partai di DPRD Surabaya juga memiliki investasi dukungan masyarakat. "Dengan jumlah 29 orang kan banyak, belum lagi di masyarakat jadi tokoh sentral," ujarnya.
Untuk menjaga spirit koalisi, lanjut dia, Politisi Partai Gerindra ini mengatakan merupakan tanggung jawab masing-masing partai untuk mengambil sikap sesuai komitmen yang dibangun bersama.
"Yang tak kalah penting adalah konsistensi terhadap apa yang dideklarasikan. Jika sudah berkomitmen melakukan koalisi, maka diharapkan tidak ada pikiran untuk membelah diri," katanya.
Dia mengakui, elektabilitas calon petahana cukup tinggi. Namun demikian, figur calon wali kota maupun wakil wali kota juga bisa berdasarkan kinerja, program serta spirit yang ditunjukkan. "Bisa jadi yang mempunyai gagasan menarik dapat kepercayaan masyarakat karena menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat," katanya.
Dia mengatakan, dengan jargon untuk mewujudkan Surabaya yang lebih baik, pihaknya menginginkan ekspektasi yang lebih dari sekarang. Munculnya ekspektasi yang lebih tersebut didasarkan hasil riset di masyarakat. "Ekspektasi lebih ini dari dari hasil riset," katanya.
Untuk memenuhi itu, pihaknya berupaya mencari calon yang memiliki konsep bagus dan rasional. Caranya, bisa saja mengkombinasikan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar di partai-parati atau rekomendasi yang datang dari Dewan Pimpinan Pusat masing-masing parpol. "Tidak menutup kemungkinan calon terebut atas petunjuk pimpinan parpol (DPP)," katanya.
Ia berharap dalam menghadapi Pilkada Surabaya, seluruh elemen partai yang masuk Koalisi majapahit Solid mulai dari bawah sehingga tidak ada kesulitan dalam koordinasi.