REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kemungkinan inflasi di bawah satu persen pada Juli 2015. Hal ini karena, harga barang akan menurun tajam pada dua minggu terakhir Juli.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, menjelang lebaran pada dua minggu awal Juli harga barang akan meningkat tajam, namun biasanya setelah lebaran langsung menurun. "Bagusnya lebaran jatuh pada pertengahan bulan, jadi bisa menyeimbangkan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, (1/7).
Ia mengatakan, harga komoditas pangan memang diprediksi menurun. Hanya saja tarif angkutan dan biaya pendidikan, seperti bayaran sekolah kuliah, dapat memberi kontribusi pada inflasi di Juli.
Hal ini dikarenakan, bulan Juli bertepatan dengan musim masuk sekolah. Meski begitu, Hadi yakin inflasinya tetap akan terjaga.
"Di bulan Juli kita akan lebih melihat peningkatan infrastruktur, itu mungkin mendorong di konstruksi. Konstruksi yang baru kelihatan saat ini kan di konstruksi pertanian, tapi di bangunan, pelabuhan, dan jalan masih belum cukup," jelas Hadi.