REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Telematika Roy Suryo menyebut rekaman telepon pengaturan skor oleh seseorang yang mengaku sebagai mafia bola, BS dilakukan di lantai 3 Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dugaan itu ia simpulkan dari investigasinya melalui metode CDRI (Call Data Record Information). Ragam informasi digital seputar rekaman tersebut bisa didapatkan. Seperti, data nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan petunjuk lainnya dengan jelas.
Dia pun mengajak sejumlah pihak untuk terlibat dalam penanganan hasil investigasinya. “Akan lebih baik lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dimiliki KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), karena isi pembicaraannya juga bisa diketahui,” ujar Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjawab pertanyaan Republika, Kamis (2/7).
Ia juga meminta kepolisian untuk bergerak. Roy berujar, Bareskrim Polri yang selama ini turut menyelidiki dugaan kasus mafia sepakbola hasil pelaporan BS ini bisa segera mengambil langkah lebih lanjut. “Selanjutnya orang-orang yang dicurigai bisa disadap untuk memastikan transaksi atau komunikasinya seperti apa terkait mafia bola ini,” ujar dia.