Kamis 02 Jul 2015 14:11 WIB

Pemprov DKI akan Bangun Jalan Layang di Atas Flyover Semanggi

Red: Bilal Ramadhan
Jembatan Semanggi
Foto: panoramio
Jembatan Semanggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk membangun dua jalan layang atau flyover diatas Bundaran Semanggi dalam rangka menambah ruas jalan di wilayah ibukota.

"Pembangunan kedua flyover tersebut memang masih dalam tahap perencanaan, desainnya juga masih harus dibahas lagi. Pak Gubernur ingin kawasan itu ditata," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal di Jakarta, Kamis (2/7).

Rencananya, menurut dia, pembangunan dua flyover tersebut dilakukan untuk memisahkan dua ruas jalur kendaraan yang melintas, yakni di ruas jalan senayan-Cawang dan Grogol-Kebayoran Baru.

"Jadi misalnya dari arah Ratu Plaza ke Cawang, tidak perlu lewat bawah (kolong) lagi, tapi langsung ke kiri, menuju flyover, terus langsung belok ke kanan. Intinya, flyover itu dibuat untuk kendaraan yang melintas di ruas Jalan Senayan-Cawang dan Grogol-Kebayoran Baru," ujar Yusmada.

Dia menuturkan tujuan pembangunan flyover tersebut, yaitu menyederhakan arus lalu lintas di kawasan Semanggi, terutama di kawasan Jalan Senayan Ratu Plaza ke arah Cawang dan ruas Jalan Grogol menuju Kebayoran Baru.

"Selama ini, kondisi lalu lintas di bawah Bundaran Semanggi sangat semrawut karena sering terjadi pertemuan antara dua arus lalu lintas kendaraan. Sehingga, perlu dibangun dua flyover diatas kawasan itu," tutur Yusmada.

Lebih lanjut, dia mengatakan rencana pembangunan dua flyover tersebut telah dibahas bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan hingga kini pihaknya juga masih mengurus perihal basic design flyover itu.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan meminta kepada sejumlah pihak pengembang swasta untuk membiayai pembangunan kedua flyover tersebut.

"Biaya pembangunannya itu diperkirakan bisa mencapai Rp 600 miliar. Nanti kita tidak akan pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, tapi kita akan minta kepada pihak swasta. Diharapkan, pengerjaannya juga bisa lebih cepat," ungkap Basuki.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement