Kamis 02 Jul 2015 14:21 WIB

AS-Kuba Resmi 'Balikan'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Presiden Kuba Raul Castro dan Presiden AS Barack Obama
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Kuba Raul Castro dan Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Nuansa persahabatan kembali dijalin antara Amerika Serikat dan Kuba. Setelah lima dekade menjalani perang dingin, akhirnya kedua negara secara resmi mengumumkan kembalinya hubungan diplomatik, Rabu (2/7).

"Perkembangan yang kami tandai hari ini menunjukan bahwa kita tidak boleh terpenjara di masa lalu," kata Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih Rose Garden. Ia mengatakan, hubungan AS-Kuba telah sangat memprihatinkan sejak ia lahir, pada 1961.

"Ketika sesuatu tidak berjalan seperti semestinya, kita bisa dan akan mengubahnya," tambah ayah dua anak tersebut. Menurutnya, lima puluh tahun tidak pernah berjalan baik dengan menutupi masa depan hubungan kedua negara yang hanya memperburuk kondisi warga Kuba.

Obama juga bertukar surat dengan Presiden Kuba Raul Castro yang berisi janji untuk mengakhiri permusuhan. Tidak ada lagi saling tuduh-menuduh dan merasa paling dominan antara satu sama lain.

Kedua pemimpin ini menjadi orang pertama yang terbuka pada pengembalian hubungan setelah sembilan presiden sebelumnya menolak. Castro yang menjabat sejak 2008 menyambut baik ajakan Obama dengan alasan akan memperbaiki keadaan Kuba.

Menurutnya, hubungan diplomatik harusnya memperkuat kesamaan kedaulatan tanpa intervensi. "Kuba didorong untuk mengembangkan penghormatan dan hubungan kerjasama antara dua pemerintah dan rakyat," kata Castro dalam suratnya pada Obama.

Obama menjawab, kesepakatan ini akan meningkatkan hubungan AS dengan rakyat Kuba. Kini staf diplomat AS dapat melakukan pekerjaannya di negeri tersebut.

Pengembalian hubungan kenegaraan ini akan resmi berjalan mulai 20 Juli. Ditandai dengan perjalanan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry ke ibukota Havana. Kerry akan menjadi menlu AS pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba sejak 70 tahun terakhir. Kerry mengatakan ia akan berkunjung ke Havana untuk mengibarkan bendera AS di luar gedung Kedutaan. 

Masih ada permasalahan hubungan bilateral akan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Pemerintah Kuba mengatakan AS harus mengangkat embargo ekonomi dan mengembalikan basis angkatan laut di Guantanamo Bay yang disewakan sejak 1903.

Ini adalah perjalanan panjang untuk Obama agar berhasil membujuk Kongres yang memiliki wewenang pengangkatan embargo. Menurut jajak pendapat publik, mayoritas mendukung pengembalian hubungan dengan Kuba meski sebelumnya hasil polling juga menunjukan mereka mendukung embargo.

Kuba juga meminta AS menghentikan siaran televisi dan radio yang mendengung hingga ke negeri tersebut. Mereka ingin AS menghentikan program hasutan yang berisi promosi demokrasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement