Kamis 02 Jul 2015 18:18 WIB
Pesawat Hercules Jatuh

IAAW Minta Masyarakat tak Berspekulasi Soal Jatuhnya Hercules

Red: Ilham
Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW), Juwono Kolbioen mengingatkan agar beberapa pihak tidak terus memberikan pernyataan spekulatif terkait kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang jatuh pada Selasa (30/6), lalu. Kepastian penyebab jatuhnya pesawat itu sebaiknya menanti hasil investigasi panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) TNI AU.

“Sebaiknya, beberapa pihak menahan diri untuk tidak membuat spekulasi yang menyudutkan pihak-pihak tertentu terkait penyebab jatuhnya Hercules. Tunggu saja hasil dari PPPKTP TNI AU yang akan melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat,” tutur Juwono saat dihubungi ROL, Kamis (2/7).

Menurutnya, investigasi yang dilakukan tidak bertujuan menyalahkan pihak-pihak tertentu. Investigasi bertujuan mencari beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat.

“Sebab, pesawat yang sudah terbang telah melewati rangkaian proses uji kelayakan atau yang biasa disebut dengan quality assurance. Setidaknya ada tujuh hal yang diperhatikan sebelum pesawat dinyatakan layak terbang,” kata Juwono.

Ketujuh hal itu adalah, kompetensi personel yang menjalankan pesawat, kelengkapan dokumen penerbangan, baiknya kondisi perlengkapan penerbangan, publikasi dokumen penerbangan, kontrol kualitas pesawat, fasilitas penerbangan dan kondisi kesehatan lingkungan pesawat.

“Jika tidak layak terbang, maka pesawat tidak akan diterbangkan. Jika Hercules C-130 sudah terbang, berarti sudah lulus tujuh poin di atas. Hanya saja, ada penyebab lain kecelakaan,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement