REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anggota tim kuasa hukum Agus Tai Hamdamai, Hotman Paris Hutapea mengunjugi kliennya yang menjalani pemeriksaan tambahan di Mapolresta Denpasar, Kamis (2/7).
Dalam pengakuannya, tersangka pembunuhan Engeline itu mengaku juka Yvone Caroline Megawe, putri kandung Margriet datang ke rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam, Sanur, pada tanggal 16 Mei 2015, atau di hari Engeline dibunuh dan dikuburkan.
"Agus mengaku dia baru pertama kali kenal Yvonne pada 16 Mei sore. Anehnya, sebelum itu dia tak pernah bertemu. Mengapa Yvonne baru datang saat itu?" katanya saat dijumpai di Mapolresta Denpasar, Kamis (2/7).
Hotman melanjutkan, Agus juga mengatakan jika ia sudah bekerja di rumah Margriet selama sebulan, namun putri kandung Margriet dari hasil pernikahan pertamanya itu baru datang mengunjungi ibunya pada 16 Mei sore. Hari itu jenazah Angeline sudah dikuburkan oleh Margriet dan Agus di halaman belakang rumahnya, di sekitar kandang ayam.
"Ini yang masih menjadi misteri. Kami belum berani berkomentar," ujar Hotman.
Dalam dua BAP terakhirnya, Agus konsisten menyatakan dirinya bukan pembunuh Angeline. Margreit yang melakukan eksekusi tersebut, sedangkan Agus hanya diminta untuk menguburkan jenazah bocah malang asal Sanur itu.
Agus membantah pernyataannya mengenai jam penguburan Angeline sekitar pukul 20.00 WITA sebagaimana yang tertuang dalam BAP 10 dan 13 Juli. Menurut BAP 17 dan 20 Juni, Agus mengatakan penguburan jenazah Angeline sebenarnya dilakukan sekitar pukul 15.00-16.00 WITA.
Setelah menguburkan Angeline, Margreit meminta Agus untuk berpura-pura menanyakan keberadaan Angeline pada dua penghuni kosan. Handono dan istrinya ketika diperiksa terpisah mengatakan mereka pulang ke kosan sekitar pukul 17.00 WITA pada 16 Mei 2015, yaitu hari Angeline dikuburkan.
Ketika itu, Handono mengaku Agus bertanya padanya jika mengetahui keberadaan Angeline. Pada hari yang sama disore hari itu, Agus mengatakan bahwa Yvonne juga datang ke rumah menemui ibunya. Namun, pria asal Sumba Timur ini tidak mengetahui percakapan atau tujuan pertemuan itu.
Yvonne sejauh ini masih berstatus saksi penelantaran anak yang menjerat ibunya sebagai tersangka. Selain Yvonne, Margriet juga memiliki seorang putri, Christina Telly Megawe dari pernikahan keduanya dengan warga negara Amerika Serikat.