Jumat 03 Jul 2015 01:48 WIB

Milad ke-22, Dompet Dhuafa Ajak 1000 Yatim Buka Puasa Bersama

Rep: c94/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua dewan pembina dompet dhuafa, parni hadi, bersama pengurus dompet dhuafa di acara milad ke-22 dompet dhuafa
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
Ketua dewan pembina dompet dhuafa, parni hadi, bersama pengurus dompet dhuafa di acara milad ke-22 dompet dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga zakat Dompet Dhuafa genap berusia 22 tahun Kamis, (2/7). Dalam rangka tasyakuran milad ke-22, Dompet Dhuafa mengajak 1.000 Anak Yatim berbuka puasa bersama di Zona Madina, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengatakan, di usianya menginjak 22 tahun, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus bekerja di tengah kaum dhuafa dan masyarakat yang kekurangan.

Hal ini untuk memperjuangkan agar kesejahteraan mereka melalui pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf).

“Dompet Dhuafa terus menempatkan diri menjadi bagian masyarakat, pemberdaya, pendamping, sahabat bagi semua masyarakat. melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, mewujudkan suatu masyarakat yang lebih mandiri,”katanya.

Kemeriahan berlangsung di Zona Madina dengan penuh suka cita bersama para anak yatim dan kaum duafa. Zona Madina sendiri adalah tempat berlangsungnya tasyakuran merupakan kawasan pemberdayaan umat terpadu yang dibangun Dompet Dhuafa di atas tanah seluas 3,6 hektar di wilayah Jampang, Kemang, Bogor.

Ahmad Juwaini yang juga Sekjen World Zakat Forum untuk periode 2014-2017 ini menjelaskan, Zona Madina didesain dan dikembangkan dengan konsep kawasan tumbuh dan terpadu dengan landasan tata nilai Islam yang rahmatan lil alamin.

Tujuannya, untuk membangun pemberdayaan sebesar-besarnya dalam arti luas meliputi pembangunan sosioekonomi, budaya, dan pengembangan nilai religi dengan masjid sebagai pusat sentra kawasannya.

Ahmad menambahkan, Zona Madina merupakan aktivitas pemberdayaan komunitas terpadu berbasis nilai keislaman yang saat ini memiliki bangunan rumah sakit tanpa biaya.

"Di sini terdapat Rumah Sehat Terpadu (RST), Bumi Pengembangan Insani yang di dalamnya terdapat Smart Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia, Makmal Pendidikan, perpustakaan, sarana olahraga, Desa Wisata Jampang dan Kampung Ternak,'' ujarnya.

Berbagai program yang bergulir menunjukkan dana zakat dapat memberikan pengaruh dan perubahan hidup seseorang agar lebih baik. Semua itu, kata Ahmad, dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dana dari para muzakki (donatur) dan mitra serta pengelolaan organisasi yang profesional dan transparan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement