Jumat 03 Jul 2015 02:22 WIB

PBB Serukan Setop Pernikahan Anak

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Ilham
Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: UN
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) menyatakan resolusi untuk menghentikan pernikahan paksa pada anak. Menurut UNHRC, pernikahan anak dan pernikahan dini merupakan pelanggaran atas HAM.

UNHRC menyebut, praktik pernikahan dini merupakan penghalang perkembangan berkelanjutan yang berkaitan dengan kemiskinan. Hal itu merupakan bagian dari kampanye Sustainable Development Goal (SDG) PBB.

"Organisasi kemasyarakatan sekarang memiliki alat kuat untuk membantu mendorong pemerintah masing-masing atas komitmen menghentikan pernikahan anak dan menjaga hak-hak anak perempuan," ujar Direktur Eksekutif Girls Not Brides Lakshmi Sundaram seperti dikutip Reuters pada Kamis (2/7).

"Jika kita tidak beraksi untuk mengurangi pernikahan anak, 1,2 miliar anak perempuan akan menikah di saat kanak-kanak pada 2050," ujar Sundaram.

Ia mengatakan, pernikahan anak mencabut hak-hak edukasi dan kesempatan kerja. Selain itu, ancaman kesehatan dan peningkatan resiko eksploitasi, kekerasan seksual, serta angka kematian ibu melahirkan menghantui praktik tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement