REPUBLIKA.CO.ID,ROMA – Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menyatakan Yunani tidak akan keluar dari zona euro, apapun hasil dari referendum negara akhir pekan ini. Hal tersebut ia utarakan terkait permasalahan krisis yang sedang melanda Yunani.
“Sejauh yang saya ketahui, Yunani tidak akan meninggalkan euro. Ini akan dilakukan untuk mencapai kesepakatan,” kata Renzi seperti yang dilansir oleh eubusiness pada Kamis (2/7).
Ia yakin, terlepas dari apapun hasil referendum nanti, Italia tidak akan berada dalam masalah ekonomi. Bahkan, kata dia, sekalipun Yunani akhirnya memutuskan untuk meningalkan mata uang Eropa.
Dalam referendum mengenai bail outaa,a akan nada dua pilihan keputusan untuk kondisi Yunani. Pilihan pertama yaitu ‘ya’ jika memang memilih adanya penghematan, lalu pilihan kedua ‘tidak’ yang mengartikan Yunani tetap di zona Eropa, sehingga Eropa akan membantu Yunani keluar dari lilitan utang.
Pemerintah Yunani meyakini pasti ada suara yang memilih ‘ya’ yang berarti menolak proposal bail out kreditur baru. Banyak pejabat akan mengundurkan diri jika gagal mendapatkan solusi pada referendum tersebjut.
International Monetary Fund (IMF) mengatakan Yunani harus membayar utangnya senilai 55 milyar dolar AS selama tiga tahun ke depan. Hal tersebut dilakukan untuk menstabilkan keuangan.