Jumat 03 Jul 2015 08:18 WIB

Dua Kuartal Alami Kontraksi, Kanada Hadapi Resesi

Kanada
Kanada

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perekonomian Kanada kemungkinan menuju resesi, dua bank besar mengatakan Kamis, memprediksi kontraksi berturut-turut pada kuartal kedua.

Kanada, produsen minyak terbesar kelima di dunia, telah terpukul oleh penurunan harga minyak global dan ekonominya menyusut 0,6 persen pada tingkat tahunan dalam kuartal pertama. Resesi didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.

Nomura Bank mengatakan pihaknya memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen pada kuartal kedua, sementara Bank of America Merrill Lynch mengatakan kemungkinan penurunan 0,6 persen dalam periode itu.

"Perekonomian telah mengejutkan bergerak menurun tahun ini dan tampaknya telah memasuki resesi di paruh pertama 2015, sekalipun setelah pelonggaran kebijakan pada Januari," ekonom Bank of America Emanuella Enenajor mengatakan.

Charles St-Arnaud dari Nomura mengatakan kemerosotan itu bukan hanya akibat kebakaran hutan di Alberta yang memaksa penutupan sementara dua fasilitas yang memberikan kontribusi 10 persen dari produksi minyaknya.

"Ekonomi Kanada mungkin dalam resesi," katanya. Penurunan ini cenderung memukul dolar Kanada, yang bisa jatuh menjadi 70 sen terhadap dolar AS pada akhir tahun ini.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement