REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe, Agus Tai Hamdamai menjalani pemeriksaan tambahan Kamis (2/7) kemarin. Dari hasil pemeriksaan tersebut, kepada kuasa hukumnya Agus mengaku ketika mengangkat jenazah Angeline di kamar Margriet, darah bocah kecil delapan tahun tersebut menempel di tangan kiri, kaos, dan celananya.
"Darah tersebut belum ketahuan sampai sekarang, apakah ada pada pemeriksaan labratorium forensik pertama, pemeriksaan tim Indonesia Automatic Finger System (Inafis) Mabes Polri atau Denpasar," kata Haposan Sihombing, Jumat (3/7).
Haposan Sihombing, pengacara Agus, tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe (Angeline), menyatakan kondisi kliennya saat ini sangat sehat dan tanpa tekanan apapun. Agus juga mampu menjawab seluruh pertanyaan penyidik dalam tiga kali pemeriksaan terakhir, yaitu 17 dan 20 Juni, serta 3 Juli dengan jawaban konsisten.
"Tidak ada keterangan baru dari Agus, hanya pengulangan saja. Polisi juga sangat netral. Tidak ada paksaan," kata Haposan, Jumat (3/7).
Secara umum, Haposan menilai Agus hanya sekali saja mengubah pengakuannya, yaitu dari semula mengaku pembunuh menjadi bukan pembunuh. Sebelumnya Agus selalu mengaku berada di bawah ancaman Margriet jika mengungkapkan hal sebenarnya.