Jumat 03 Jul 2015 14:23 WIB

Sebelum Dikubur, Agus Melihat Jari Engeline Masih Bergerak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Margriet Christina Megawe (tengah) menggendong Engeline.
Foto: Ist
Margriet Christina Megawe (tengah) menggendong Engeline.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe, Agus Tai Hamdamai, mengungkapkan kronologi pembunuhan bocah delapan tahun itu. Agus mengaku ketika datang ke kamar Margriet, dia masih melihat ada gerakan di dua jari Engeline meskipun mata gadis malang itu sudah menutup.

Agus kemudian diperintah Margriet menyulut puntung rokok ke punggung Engeline untuk memastikan sudah dalam keadaan tak bernyawa, tapi dia menolak melakukannya. Margriet sendiri yang kemudian menyulut puntung rokok itu ke tubuh anak angkatnya.

Setelah itu, Margriet memerintahkan Agus menguburkan jenazah Engeline pada lubang yang sudah disiapkan di halaman belakang rumahnya pada 16 Mei 2015 sekitar pukul 15.00-16.00 WITA. Ketika Agus meletakkan jenazah Engeline di lubang yang telah disiapkan Margriet, wanita paruh baya ini masih sempat memperbaiki letak tubuh Engeline dengan cara memutarnya.

Margriet selanjutnya memerintahkan Agus untuk menimbun lubang itu dengan tanah menggunakan perlengkapan lain, seperti bambu dan keranjang merah. Setelah lubang ditimbun, Margriet menaburkan makanan ayam di atas tanah tempat dikuburkannya Engeline tersebut.

"Tujuannya, supaya tanah itu tidak kelihatan baru, tapi sudah ada bekas diinjak-injak ayam," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, Jumat (3/7).

Saat ini penyidik telah menetapkan Margriet dan Agus sebagai tersangka pembunuh Angeline. Margriet juga dijerat sebagai tersangka penelantaran anak yang menjadi pintu masuk kematian gadis kecil delapan tahun ini. Tim kuasa hukum Margriet sendiri mengambil langkah praperadilan untuk membantah semua tuduhan yang ditujukan kepada klien mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement